INILAH GAMBARAN TEROMPET SANGKAKALA BERDASARKAN HADITS SHAHIH RASULULLAH SAW !!! MUHASABAHLAH !!!
“Ketika Allah
telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala
(terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan
dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah".
Saya bertanya: “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?” Jawab Rasulullah:
“BAGAIKAN TANDUK DARI CAHAYA.” Saya tanya: “Bagaimana besarnya?” Jawab
Rasulullah: “SANGAT BESAR BULATANNYA, DEMI ALLAH YANG
MENGUTUSKU(MUHAMMAD) SEBAGAI NABI , BESAR BULATANNYA ITU LEBIH LUAS DARI
LANGIT DAN BUMI, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama: Nafkhatul
faza’ (untuk menakutkan). Kedua: Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan).
Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau
membangkitkan).”(KITAB TANBIHUL GHAFILIN)
Belum lama ini
sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari
Universitas Ulm, Jerman, melakukan observasi dan penelitian terhadap
alam semesta untuk memastikan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya
ini. Kita tahu bahwa yang umumnya diperkirakan orang selama ini adalah
bahwa alam semesta ini berbentuk bulat, bundar, atau bahkan ada pula
yang menyebut bentuknya datar saja.
Menggunakan sebuah
peralatan milik NASA yang diberi nama WMAP (Wilkinson Microwave
Anisotropy Prob), pada akhir penelitiannya mereka membuat sebuah
kesimpulan yang sangat mencengangkan. Menurut hasil penelitian tersebut,
alam semesta ini ternyata bentuknya menyerupai terompet!
Adapun ringkasan ilustrasi yang mereka gambarkan adalah bahwa pada
bagian ujung belakang terompet (baca: alam semesta) merupakan alam
semesta yang tidak dapat diamati (unobservable), sedang bagian depan, di
mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada, merupakan alam semesta
yang masih mungkin untuk diamati (observable).
Dalam hadits di
AWAL disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Izrofil itu
bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya
seluas langit dan bumi. bukankah bentuk 'laksana tanduk' mengingatkan
kita pada terompet orang-orang jaman dahulu yang pada umumnya terbuat
dari tanduk?
Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami
sebagai ukuran yang meliputi seluruh wilayah langit (sebagai lambang
alam tak nyata/ghaib) dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah).
Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar
membentang dari alam nyata hingga alam ghaib.
Jika kesahihan
hadits di atas dapat dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP
memang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka
dapat dipastikan bahwa kita ini sesungguhnya bagaikan kupu-kupu yang
hidup di tengah-tengah kaldera sebuah gunung berapi paling aktif yang
siap meletus kapan saja.
“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup
sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di
bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang
menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (An-Naml:87)
Makhluk
langit saja terkejut, apalagi makhluk bumi yang notabene jauh lebih
lemah dan lebih kecil. Sedangkan pada sambungan hadits di atas masih ada
sedikit tambahan tentang seperti apa keterkejutan dan ketakutan makhluk
bumi kelak.
“Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan
orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, yang
menyusui lupa pada bayinya, anak-anak jadi beruban dan setan-setan
berlarian.”
Ada sebuah pertanyaan yang patut untuk kita
renungkan , JIKA SANGKAKALANYA SEBESAR DI GAMBAR, MAKA SEBESAR APAKAH
PENIUPNYA ? Terlebih lagi, SEBESAR PULAKAH YANG MENCIPTAKAN KEDUANYA ?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment